Selasa, 19 Januari 2010

Untuk dia...

Seandainya saja dia tau, dia selalu ada dipikiran ku
Tak pernah ada habis nya...
Hari-hari ku terasa berwarna bersamanya
Bertahun ku lalui dengan hati yang sama
Ingin selalu melihat nya tersenyum, tertawa, ingin melihat nya bahagia...

Benar..benar hanya dia
Aku s’lalu menginginkannya
Belaian tangan nya, lembut wajah nya, lembut hati nya...
Mungkin hanya dia, harta yang paling terindah
Di perjalanan hidup ku

Setiap denyut nadi ku
Menunjukkan indah nya
Aku selalu merindukan nya

Mungkin tak bisa memilikinya, mungkin tak bisa menyentuh nya
Tapi aku ingin selalu melihat nya bahagia...
Ya ..hanya dia...

'love
pipien

Kamis, 14 Januari 2010

Ibu...andai saja engkau tahu...(Selamat Jalan)

Warna lain dari hadir ku...

Mungkin jikalau aku bukan orang yang percaya pastilah aku menjadi seseorang yang sangat trauma dari keadaan yang sedang aku alami. Keadaan yang terjadi dimana sama sekali terjadi di luar kendali ku. Mengalami situasi yang tak pernah terbayangkan sejak dulu, melihat diri yang tak pernah memiliki masalah dengan ”ibu”, tapi sepertinya ”ibu” punya masalah dengan diri.
Kadang ingin sekali mengetahui, mengapa Tuhan ijinkan ini terjadi pada ku. Mengapa aku yang harus mengalami keadaan ini. Apa yang Tuhan inginkan atasku. Aku tidak pernah punya dan menginginkan masalah seperti ini terjadi dalam hidup ku. Mengapa aku harus tidak disukai ibu-ibu dari pria yang aku cintai. Apakah salah ku, apakah yang kulakukan sehingga aku yang harus mengalami ini semua.
Aku melihat hati ku, aku mengakui di hadapan Tuhan bahwa aku adalah wanita yang sangat menghormati dan mengasihi ibu, bahkan ibu adalah teladan untuk ku.

Kalau saja ”ibu” itu melihat ku dari dekat, melihat mataku, melihat hati ku, memegang tanganku, melihat hidup ku, dia tak mungkin akan menolak ku. Aku yakin, dia pasti sangat menyukai ku, dan sangat mencintai ku. Tapi mengalami kisah ini, tidak lah mudah, penolakan yang aku alami. Penolakan untuk kesalahan yang aku tidak pahami, penolakan untuk keberadaan ku. Oohhh......Tuhan, aku sungguh sedih...kenapa Ibu itu tidak sempat memberkati aku. Mengapa mereka tidak menyukai ku.

Kali ini pun sama, bahkan sampai dia pergi ke rumah Bapa, dia belum sempat menatap ku. Dia belum sempat meletakkan tangan nya diatas kepalaku. Bahkan menatap nya diakhir tubuhnya di bumi tak dapat kulakukan. Ohh ....Ibu, andai saja engkau mengerti hati ku, andai saja kita sempat bertemu dan bercanda, andai saja aku bisa mencium mu dan mengatakan aku sangat mencintai mu, andai saja aku bisa memasak makanan enak untuk mu, andai saja engkau melihat aku melahirkan cucu-cucu mu, andai saja aku bisa mengatakan langsung bahwa engkau adalah WANITA dan IBU yang Luar biasa, andai saja...

Ibu.....hanya Tuhan yang akan menjelaskan ini semua pada mu di Surga, hanya Dia yang sanggup menyampaikan isi hati ku pada mu.

Inilah warna lain kehadiran ku, Tuhan mengijinkan situasi ini untuk ku, aku melihat ini sebagai warna hidup ku, bahwa aku sangat diberkati dengan apa yang aku alami.

Bapa, tidak ada yang lebih indah selain bersyukur dan melakukan kehendak mu. Aku tidak akan mengkhawatirkan apa pun, biarlah banyak hal yang aku alami membuat aku semakin mencintai MU, lebih dan lebih lagi.

Selamat jalan Ibu ku...
Walau semasa hidup mu, engkau belum sempat melihat mataku, belum memberkati aku, belum mencium aku, aku sungguh percaya Surga akan mempertemukan kita.
Aku mengasihi mu.

Teruntuk Ibu yang aku cintai dan belum pernah kutatap wajah nya.

'love

pipien