Jumat, 17 Oktober 2008

...dalam sesak....


Emang sulit sekali, berat menghadapi kenyataan, setelah aku memasuki suatu lingkaran yang membuat aku lelah juga berotasi pada putaran yang sama. Sampai-sampai terkadang aku pusing karena sikap yang terbentuk setelah berada pada lingkaran itu. Yah..kembali menjadi orang lain. Menganggap semua nya seperti tidak terjadi apa-apa walau kadang hati rasanya miris kalau sebenarnya mengerti keadaan yang sesungguhnya (selalu berpura-pura). Kayak nya aku egois juga yah… (gue ngomong apa siih..?? )


..aku diam bukan berarti aku ingin diam. Aku menjadi aneh bukan berarti aku ingin menjadi aneh. Aku masih ingin menjadi seseorang yang tulus dan memberkati. Tapi karakterku memang terbentuk karena keadaan, jelasnya karena selalu ingin berusaha memahami kondisi nya. Kadang aku sudah tidak memperhitungkan apapun ketika bisa bersama-sama nya, itulah cinta “aku menjadi seseorang yang tidak masuk akal”. Bahkan buat ku saat-saat ini hidup tak berharga bila tak bersama nya. Ini sangat bertolak belakang dengan karakter ku, aku menjadi seseorang yang tidak realistis dan tidak mandiri, aku kering bahkan kelihatan rapuh (adduuhh…)….”Iman ku kuat tetapi daging ku sudah lemah”. Aku ingin sesekali bisa merasakan bahwa dia juga berusaha memahami ku, mengerti perasaan ku, sulit nya jalan nya kuhadapi. Ahhh…


Mungkin kita juga sudah sama-sama lelah dengan keadaan ini. Yang pasti aku sudah lelah, aku sadari pada akhirnya akan ada peristiwa baru jika tidak kubereskan dari dirisendiri (aku gak mau jadi pengecut). Karena bungkusan rapi atas hubungan ini tak bisalagi kukatakan sebagai hubungan persahabatan apalagi persaudaraan, aku membutuhkan kasih tulus dari seorang pria.(woow…..HONEST banget yah..)


Hmmm……maafkan aku, jika kembali tidak memberkati lewat sikap ku (again..), membuatmu tidak damai sejahtera karena semua ini. Satu-satunya yang bisa kulakukan hanya minta maaf. Aku tidak ingin semua ini terjadi, ketika persahabatan kita diwarnai kisah cinta yang “luar biasa” (buat aku). Kekaguman ku kepada kamu membutakan aku untuk melihat banyak hal, kasih yang tulus serasa menghanyutkan ku bahkan sampai tenggelam rasanya. Dan aku juga gak mau kamu sampai melihat aku sebagai duri.


Aku sudah berjuang untuk cintaku. Tali persahabatan dan persaudaraan yang terjalin begitu baik telah tertanam bersama besar cintaku, sampai akupun malu melihat kenyataan ini. Tapi, life must go on..aku harus terus melangkah, melakukan banyak hal berjuang mewarnai hari-hari ini. Dan minta ampun pada Tuhan Yesus atas kesalahan-kesalahan yang sudah kulakukan.


Terimakasih karena sudah mengajarkan banyak hal,sangat banyak…..bahkah hal-hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya…haha….Terimakasih karena juga sudah membantu dalam banyak hal, terimakasih menjadi seseorang yang sangat berarti di 26 tahun ini….ya sangat berarti.


Sebenarnya ini proses dalam hubunganku , aku semakin mengenal dia, belajar menyesuaikan keadaan dengan karakterku sehingga aku juga bisa mengerti bahwa dalam suatu hubungan itu harus selalu ada yang disesuaikan. Aku gak ingin melawan atau memberontak (perang nanti), tapi aku emang ingin belajar untuk menghormati dan menghargai orang yang akan menjadi suami ku (itu dalam hati ku) sehingga kasih ku selalu bisa kupelihara. Heemmmm………

Tapi dari kejadian ini aku dapat satu hal lagi….

Aku tidak ingin menjadi bahagia karena orang lain yang harus memahamiku dan mengerti keadaanku , tapi aku ingin bahagia ketika aku bisa memahami dan mengerti orang lain, khususnya orang yang kukasihi.

Jadi….jangan uji diriku lagi, tidak adalagi yang perlu dibuktikan dari ketulusan kasihku…

Karena kasih ku murni …


'love

pipien

Tidak ada komentar: