Selasa, 18 November 2008

si putri.....(adikku)

1 jam yang lalu dia menagis tersedu-sedu, airmatanya mengalir deras, diiringi dengan gaya bicaranya yang mengadu-ngadu bahwa keadaan nya sangat menyedihkan sekali saat itu. Menangis terus, terisak-isak, masih sambil berbicara, mengulang-ngulang kalimat yang sebenarnya dari tadi udah dia katakan. Itu emang kebiasaan nya, kalau ngomong tuh gak pernah cuma satu kali, jadi harus diulang-ulang sampai dia yakin bahwa kita benar-benar sudah memahami ceritanya.

Masalah ini benar-benar berat baginya, dia tidak siap menerima kenyataan bahwa dia harus mempresentasikan penelitiannya didepan dekan dan seluruh dosen untuk mewakili penelitian-penelitian rekan seangkatannya, bahkan dia gak habis pikir kenapa harus namanya yang keluar saat pencabutan nomor itu. Dia benar-benar “stress” menghadapi sidangnya, dalam waktu yang kurang dari 2 minggu dia harus mempersiapkan proposal nya, laporan riset nya, dan harus mempresentasikan hasil pekerjaannya. Belum lagi, lusa dia harus seminar juga untuk menjelaskan BAB I - III skripsi nya…adduuhhh dia benar-benar harus disibukkan dengan sesuatu yang tak pernah dibayangkannya. “Kenapa harus aku?”, kan masih banyak yang lebih baik!, berulang-ulang kata itu yang keluar dari mulutnya.

Aku dan Membot hanya ketawa-ketawa aja melihat dia, ntah kenapa kami berdua gak sedih melihat keadaan nya. Hahahaha…saudara-saudara yang menyebalkan yah..??

Enggak kok, kami sangat mengerti keadaan putri, tapi emang kami kami gak mau menambah kesulitannya dengan ikut sedih, karena kami semua tahu bahwa putri emang layak untuk dihadapkan pada situasi seperti ini. Mungkin ini juga cara yang Tuhan siapkan buat dia sehingga dia benar-benar bisa menghargai pendidikannya. Dia sadar bahwa kuliah bukan hanya sekedar datang ke kampus, ngeceng, bermain-main, dan sebagainya tapi memang belajar dengan sungguh-sungguh. Dia emang sepertinya tidak terlalu berbakat untuk belajar, kami sangat menyadari hal itu, dia punya potensi yang lain. Tetapi kuliah ini kan bagian tanggung jawab yang harus diselesaikannya, sehingga dia juga harus berusaha untuk sukses juga. Kami juga tahu kenapa putri “stress” adalah karena dia memang benar-benar santai dengan skripsinya ini, santai dalam arti bahwa untuk “ngetik” skripsinya saja, harus Boi yang turun tangan, kadang membot, juga aku, tugas hanya membaca aja. Itu juga dia masih nangis..? makanya kami hanya diam saja..

Tapi untuk adikku putri, percaya lah bahwa ini merupakan rancangan yang sudah Tuhan siapkan buat masa depanmu, sehingga kau akan semakin mengandalkan Dia dalam segala sesuatu bukan hanya main-main aja Pu (^__*). Coba kalau dari dulu dengarin kata kakak, belajar rajiiinn, pasti gak jadi kayak gini kan??

mengakhiri malam ini kami berdoa bersama, aku, boi, putri dan membot, berkumpul bersama di kamarku, diiringin alunan gitar (yg main membot) kami menyanyikan lagu Here I am to worship dan Jesus Lamb of God, sambil menaikkan pujian buat Tuhan dan menutup dalam doa.

Nah, tidak ada kata terlambat Pu, ayo kejar !! Pasti bisa


Tenang, kami masih ada membantu mu….

Sukses yaa Pu…



'love

kakak

Tidak ada komentar: