uuhhh…..melihat dia mengingatkan aku sosok seseorang yang pernah membekas dihati, bahkan nyaris setiap garis di pipinya dan gerak-gerik tingkah tubuh itu hampir sama semua, duuhh …..aku terlarut begitu jauh. Oh poor pipien…
Apa dia juga menyadari arti dirinya bagi ku? Aku tidak memperlakukan dia berbeda dengan teman-teman nya, hanya saja ketika menatap dia aku selalu merasa menatap masa lalu. Masa lalu ku dengan seseorang yang pernah diam dihati.
Dia menatapku dengan senyumnya, sambil melambaikan tangan dia seraya ingin mengucapkan salam nya. Ahhhh…aku pun kembali terhentak, kubalas senyumnya dengan rasa yang termanis mungkin, tapi aku tahu betul itu bukan senyuman yang berusaha menarik “perhatian” nya ataupun mencoba untuk menggodanya, tidaakk…., aku tahu itu tidak mungkin. Tapi terasa aneh juga, ketika yang aku rasakan adalah dia yang terus berusaha mencuri perhatian ku. Atau itu hanya perasaan ku saja. Beberapa kali dia melemparkan matanya untuk kutatap, atau bergerak untuk mengekspresikan cerita nya dengan teman-temannya tapi tak melewatkan lirikannya untuk kulihat…ahhh..apa-apaan sih?? kok aku jadi grogi gini?? Sama persis dengan tingkah pria masa lalu itu, yang membuat dulu aku gak bisa melupakannya, bertahun-tahun.
Hmmmm..ini yang kusebut “terkenang”, pagi ini aku terkenang dengan masa lalu ku, tapi aneh nya hal ini tidak membuat sedikitpun ada rasa rindu kepada orang itu…mungkin karena aku juga cukup terluka dibuat nya.
Aku pernah terlibat cinta dengan seorang anak laki-laki yang usianya 5 tahun lebih muda dari aku, ya seorang anak yang yakin betul bahwa dia dapat membahagiakan aku tanpa memandang perbedaan usia kami. Bahkan sudah dapat membayangkan masa depannya akan bahagia bila hidup bersama dengan aku. “Lalu kataku saat itu, bagaimana mungkin aku dapat hidup dengan pria yang usianya sama dengan adikku yang nomor tiga”, apa kata dunia?, tapi dia menjawab dia tidak akan pernah melihat dunia asal bisa bersama-sama dengan aku. Waahh..aku sungguh mengagumi cinta nya, luar biasa, mungkin itu adalah cinta pertamanya, dan dia benar-benar memperjuangkan cinta itu sampai tak melihat perbedaan dan hal-hal lain dikemudian hari, aku sangat terharu, walau kutahu betul tak akan pernah menerimanya. Aku masih ingat coklat nya? yang khusus dipersiapkannya hanya buat aku saat itu. Sambil menungguku malu-malu untuk memberikannya. Kesabaran dan lembutnya senyumnya masih meninggalkan bekas diingatan ku.
ohh…aku jadi terlalu jauh, tidak-tidak…aku sedang tidak berharap mahasiswa ku itu akan mencintai aku karena terkenang masalalu, dan aku juga tidak akan berusaha untuk menarik perhatiannya agar kisah cinta ku bagai guru dan murid itu, hmm…..NO, aku hanya mengungkapkan kalau pagi ini ada perasaan lain. Yang kukaitkan dengan beberapa kisah yang pernah ada.
Berbicara cinta tak akan ada habis nya, sungguh indah…
Aku sedang menantikan “cinta” ku, cinta mahluk dari mars yang akan datang menjemputku….aku yakin kisah itu pasti sangat indah sekali.
‘love
pipien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar