Senin, 26 Januari 2009

::..arti Pengabdian::

Saat pulang kembali ke Medan dari Kabanjahe, aku menaiki bus umum yang waktu itu aku duduk diantara seorang bapak dan seorang pria setengah baya. Si pria itu terus mengajak aku berbicara, padahal aku tahu betul dia sedang sakit karena dia menggunakan syal untuk membungkus dirinya dan terus menerus bersin dan batuk, ya dia pasti terserang flu, dan disebelah kiri seorang pria tua yang kelihatan cuek banget dan kelihatan seperti tidak memperhatikan pembicaraan ku dengan pria tadi.

Si pria itu terus bertanya tentang diri ku, mulai dari keluargaku, pekerjaan ku, statusku sampai pria yang aku suka..hahaha….kenapa dia terlalu antusias dengan ku, sementara aku sama sekali tidak tertarik untuk menanyakan siapa dirinya hahahahaha..(seperti biasa..) padahal dia sudah menceritakan dirinya dan aku pun tetap gak tertarik…hiihhi…
Mood ku lagi gak bener, lagi males ngomong aja, sementara dia terus bertanya….

Akhirnya, tibalah pada pertanyaan,” kalau dosen itu, berapa sih gajinya?”…spontan aku menjawab, aku tidak pernah melihat gaji ketika aku bersedia menjadi seorang dosen, walaupun gaji nya kecil aku tidak pernah mempermasalahkannya….,mendengar jawaban ku si pria tua tadi juga ikut pembicaraan kami, bahkan dia mengatakan, menjadi seorang dosen atau guru adalah pengabdian, merupakan hobby dan bukan suatu cara untuk mencari uang banyak. Dia juga mengatakan, kalau mau jadi orang kaya, jangan jadi seorang guru, yah jadi pengusaha, nanam saham, dan apa lagi yaa?? (aku lupa tadi dia ngomong apa aja…), bapak tua itu tenyata cerdas juga. Dia juga menunjukkan raut muka tidak suka melihat pria tadi hahah..(kok jadi sentimen ya pak…??), dia kemudian bercerita tentang makna dari perjuangan, aku sangat paham bahwa ternyata pak tua tadi adalah seorang pejuang yang ikhlas melakukan pekerjaannya untuk mengabdi.

Dia mengatakan,” sebaiknya orang-orang muda sekarang mengerti makna dari pengabdian, melakukan yang terbaik buat bangsa dan negara, bukan malah berlaku menjadi seorang yang pemangsa. Dulu, orang-orang siap untuk mempertaruhkan nyawa nya untuk merebut kemerdekaan, berjuang hanya dengan bambu runcing, untuk satu kata merdeka dari penindasan. Sekarang, adalah masa untuk melanjutkan perjuangan itu dengan pengabdian, dengan memberikan yang terbaik. Kita tidak dituntut untuk berperang lagi, juga tidak diminta nyawanya, tapi hanya memberikan diri untuk mengabdi. Jika kita juga tetap tidak menyadari makna dari perjuangan itu, niscaya kehidupan bangsa ini memang semakin terpuruk, menjadi koruptor lah!! Hanya untuk memperkaya perut saja…”. Ahhh aku sangat tersentuh dengan kata-kata Bapak tua itu, dia mengingatkan aku untuk memang terus mengabdi, dan lewat semangat nya juga membangkitkan gairah ku untuk terus memberikan yang terbaik walau hanya dari hal-hal kecil.

Bapak tua tadi adalah seorang guru SD di daerah Kota cane, itu daerah yang cukup jauh, tapi dari gaya berbicara nya terlihat betul dia adalah sosok yang cerdas dan peduli pada Bangsa ini, Apa masih ada orang-orang seperti? Apa masih ada guru-guru yang tidak memperhitungkan gaji nya berapa, tapi dia bahagia memberikan yang terbaik untuk bangsa ini? Mengajar dan mendidik anak-anak bangsa dengan benar.. Apa masih ada kepedulian sebesar ini?
Seandainya, semua orang masih berpikir sama dengan bapak ini, aku percaya banget kalau bangsa ini akan berjalan kepada kemurnian dan ketulusan untuk menyambut kesejahteraan sosial, yang sesuai dengan amanat Pancasila yakni menuju masyarakat adil dan makmur, tidak akan ada segelintir orang atau bahkan akan semakin banyak otak-otak yang terus berpikir untuk menghancurkan dan merusak moral bangsa.

Ahhh….terima kasih pak, aku berdoa Bapak akan terus mempertahan kan semangat juang ini dan terus memberikan diri untuk satu kata mengabdi pada bangsa dan negara. Dan mendidik anak-anak itu menjadi manusia yang punya “hati” bukan punya “otak” saja.

Ayo orang muda, ayo pemimpin, ayo manusia-manusia yang berpikir untuk bersatu…
Berikan yang terbaik, jangan menjadi perampok yang berdiri atas nama kemanusiaan tapi meraup kekayaan dan memperkaya perut sendiri, jangan menjadi penjudi yang mempertaruhkan kekayaan bangsa untuk menguntungkan dan memuaskan diri, jangan menjadi pengecut yang sembunyi atas nama bangsa tapi menyumbangkan sampah paling besar…..ayo bangkit bangsaku!!

Hari ini “cinta adalah pengabdian”

“love
pipien

Tidak ada komentar: